Hubungan Antara Unsur-Unsur
Kebudayaan
Komponen-komponen atau unsur-unsur utama dari kebudayaan antara
lain:
Peralatan dan
perlengkapan hidup (teknologi)
Teknologi merupakan salah satu komponen
kebudayaan.
Teknologi menyangkut cara-cara atau
teknik memproduksi, memakai, serta memelihara segala peralatan dan
perlengkapan. Teknologi muncul dalam cara-cara manusia mengorganisasikan
masyarakat, dalam cara-cara mengekspresikan rasa keindahan, atau dalam
memproduksi hasil-hasil kesenian.
Masyarakat kecil yang berpindah-pindah atau masyarakat pedesaan
yang hidup dari pertanian paling
sedikit mengenal delapan macam teknologi tradisional (disebut juga sistem
peralatan dan unsur kebudayaan fisik), yaitu:
§ alat-alat produktif
§ senjata
§ wadah
§ alat-alat menyalakan api
§ makanan
§ pakaian
§ tempat berlindung dan perumahan
§ alat-alat transportasi
Sistem mata pencaharian
Perhatian para ilmuwan pada sistem mata pencaharian ini terfokus
pada masalah-masalah mata pencaharian tradisional saja, di antaranya:
§ Berburu dan meramu
§ Beternak
§ Bercocok tanam di ladang
§ Menangkap ikan
Sistem kekerabatan dan
organisasi sosial
Sistem kekerabatan merupakan bagian yang sangat penting dalam
struktur sosial. Meyer
Fortes mengemukakan bahwa sistem kekerabatan suatu masyarakat dapat dipergunakan untuk
menggambarkan struktur sosial dari masyarakat yang bersangkutan.
Kekerabatan adalah unit-unit sosial yang terdiri dari beberapa keluarga yang
memiliki hubungan darah atau hubungan perkawinan. Anggota kekerabatan terdiri
atas ayah, ibu, anak, menantu, cucu, kakak, adik, paman, bibi, kakek, nenek dan
seterusnya.
Dalam kajian sosiologi-antropologi, ada beberapa macam kelompok
kekerabatan dari yang jumlahnya relatif kecil hingga besar seperti keluarga
ambilineal, klan, fatri,
dan paroh
masyarakat. Di masyarakat umum kita juga mengenal kelompok
kekerabatan lain seperti keluarga inti, keluarga
luas, keluarga
bilateral, dan keluarga
unilateral.
Sementara itu, organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang
dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum,
yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa
dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama,
manusia membentuk organisasi sosial untuk
mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.
Bahasa
Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya
yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat
tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan
maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain. Melalui
bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku,
tata krama masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala
bentuk masyarakat.
Bahasa memiliki beberapa fungsi yang dapat dibagi menjadi fungsi
umum dan fungsi khusus. Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat untuk
berekspresi, berkomunikasi, dan alat
untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial. Sedangkan fungsi bahasa
secara khusus adalah untuk mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari,
mewujudkan seni (sastra), mempelajari naskah-naskah
kuno, dan untuk mengeksploitasi ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kesenian
Karya seni dari
peradaban Mesir kuno.
Kesenian mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari
ekspresi hasrat manusia akan
keindahan yang dinikmati dengan mata ataupun telinga. Sebagai makhluk yang mempunyai cita
rasa tinggi, manusia menghasilkan berbagai corak kesenian mulai dari yang
sederhana hingga perwujudan kesenian yang kompleks.
Sistem Kepercayaan
Ada kalanya pengetahuan, pemahaman, dan daya tahan fisik manusia dalam menguasai dan mengungkap
rahasia-rahasia alam sangat terbatas. Secara bersamaan, muncul keyakinan akan
adanya penguasa tertinggi dari sistem jagad raya ini, yang juga mengendalikan
manusia sebagai salah satu bagian jagad raya. Sehubungan dengan itu, baik
secara individual maupun hidup bermasyarakat, manusia tidak dapat dilepaskan
dari religi atau sistem kepercayaan kepada
penguasa alam semesta.
Agama dan sistem kepercayaan lainnya seringkali terintegrasi
dengan kebudayaan. Agama (bahasa Inggris: Religion,
yang berasar dari bahasa Latinreligare,
yang berarti "menambatkan"), adalah sebuah unsur kebudayaan yang
penting dalam sejarah umat manusia. Dictionary of Philosophy and
Religion(Kamus Filosofi dan Agama) mendefinisikan Agama sebagai berikut:
... sebuah institusi
dengan keanggotaan yang diakui dan biasa berkumpul bersama untuk beribadah, dan
menerima sebuah paket doktrin yang menawarkan hal yang terkait dengan sikap
yang harus diambil oleh individu untuk mendapatkan kebahagiaan sejati.[3]
Agama biasanya memiliki suatu prinsip, seperti "10 Firman"
dalam agama Kristen atau "5 rukun Islam" dalam agama Islam.
Kadang-kadang agama dilibatkan dalam sistem pemerintahan, seperti misalnya
dalam sistem teokrasi. Agama juga
memengaruhi kesenian.
Agama Samawi
Tiga agama besar, Yahudi, Kristen dan Islam, sering dikelompokkan
sebagai agama Samawi[4] atau
agama Abrahamik.[5] Ketiga agama tersebut memiliki
sejumlah tradisi yang sama namun juga perbedaan-perbedaan yang mendasar dalam
inti ajarannya. Ketiganya telah memberikan pengaruh yang besar dalam kebudayaan
manusia di berbagai belahan dunia.
Yahudi adalah
salah satu agama, yang jika tidak disebut sebagai yang pertama, adalah agama monotheistik dan salah satu agama tertua
yang masih ada sampai sekarang. Terdapat nilai-nilai dan sejarah umat Yahudi yang juga direferensikan dalam agama Abrahamik
lainnya, seperti Kristen dan Islam.
Saat ini umat Yahudi berjumlah lebih dari 13 juta jiwa.[6]
Kristen (Protestan dan Katolik) adalah agama yang banyak mengubah
wajah kebudayaan Eropa dalam 1.700 tahun terakhir. Pemikiran para filsuf modern
pun banyak terpengaruh oleh para filsufKristen semacam St. Thomas Aquinas dan Erasmus. Saat
ini diperkirakan terdapat antara 1,5 s.d. 2,1 milyar pemeluk agama Kristen di
seluruh dunia.[7]
Islam memiliki nilai-nilai dan norma
agama yang banyak memengaruhi kebudayaan Timur Tengah dan Afrika Utara, dan sebagian wilayah Asia Tenggara. Saat ini terdapat lebih dari
1,5 milyar pemeluk agama Islam di dunia.
Agama dan filsafat dari Timur
Agama dan filosofi seringkali saling terkait satu sama lain pada
kebudayaan Asia. Agama dan filosofi di Asia kebanyakan berasal dari India dan
China, dan menyebar di sepanjang benua Asia melalui difusi kebudayaan dan migrasi.
Hinduisme adalah sumber dari Buddhisme, cabang Mahāyāna yang menyebar di sepanjang utara
dan timur India sampai Tibet,
China, Mongolia, Jepang dan Korea dan China selatan sampai Vietnam. Theravāda Buddhisme menyebar di sekitar Asia Tenggara, termasuk Sri Lanka, bagian
barat laut China, Kamboja, Laos, Myanmar, dan Thailand.
Agama Hindu dari India,
mengajarkan pentingnya elemen nonmateri sementara sebuah pemikiran India
lainnya, Carvaka,
menekankan untuk mencari kenikmatan di dunia.
Konghucu dan Taoisme, dua filosofi yang berasal dari Cina,
memengaruhi baik religi, seni, politik, maupun tradisi filosofi di seluruh
Asia.
Pada abad ke-20, di kedua negara berpenduduk paling padat se-Asia,
dua aliran filosofi politik tercipta. Mahatma Gandhi memberikan pengertian baru
tentang Ahimsa, inti dari kepercayaan Hindu maupun Jaina, dan memberikan definisi baru tentang
konsep antikekerasan dan antiperang. Pada periode yang sama, filosofi komunisme Mao Zedong menjadi sistem kepercayaan
sekuler yang sangat kuat di China.
Agama tradisional
Agama tradisional, atau kadang-kadang disebut sebagai "agama
nenek moyang", dianut oleh sebagian suku pedalaman di Asia, Afrika, dan Amerika. Pengaruh bereka cukup besar; mungkin
bisa dianggap telah menyerap kedalam kebudayaan atau bahkan menjadi agama
negara, seperti misalnya agama Shinto.
Seperti kebanyakan agama lainnya, agama tradisional menjawab
kebutuhan rohani manusia akan ketentraman hati di saat bermasalah, tertimpa
musibah, tertimpa musibah dan menyediakan ritual yang ditujukan untuk
kebahagiaan manusia itu sendiri.
"American
Dream"
American
Dream, atau "mimpi orang Amerika" dalam bahasa Indonesia,
adalah sebuah kepercayaan, yang dipercayai oleh banyak orang di Amerika Serikat. Mereka percaya, melalui kerja
keras, pengorbanan, dan kebulatan tekad, tanpa memedulikan status sosial, seseorang dapat mendapatkan kehidupan yang lebih baik. [9]
Gagasan ini berakar dari sebuah keyakinan bahwa Amerika Serikat
adalah sebuah "kota
di atas bukit" (atau city upon a hill"),
"cahaya untuk negara-negara" ("a light unto the nations"),[10] yang
memiliki nilai dan kekayaan yang telah ada sejak kedatangan para penjelajah Eropa
sampai generasi berikutnya.
Pernikahan
Agama sering kali mempengaruhi pernikahan dan perilaku seksual.
Kebanyakan gereja Kristen memberikan pemberkatan kepada pasangan yang menikah;
gereja biasanya memasukkan acara pengucapan janji pernikahan di hadapan tamu,
sebagai bukti bahwa komunitas tersebut menerima pernikahan mereka. Umat Kristen
juga melihat hubungan antara Yesus Kristus dengan gerejanya.
Gereja Katolik Roma mempercayai
bahwa sebuah perceraian adalah salah, dan orang yang bercerai tidak dapat
dinikahkan kembali di gereja. Sementara Agama Islam memandang pernikahan
sebagai suatu kewajiban. Islam menganjurkan untuk tidak melakukan perceraian,
namun memperbolehkannya.
Sistem ilmu dan
pengetahuan
Secara sederhana, pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui
manusia tentang benda, sifat, keadaan, dan harapan-harapan. Pengetahuan dimiliki oleh semua suku
bangsa di dunia. Mereka memperoleh pengetahuan melalui pengalaman, intuisi,
wahyu, dan berpikir menurut logika, atau percobaan-percobaan yang bersifat
empiris (trial and error).
Sistem pengetahuan tersebut dikelompokkan menjadi:
§ pengetahuan tentang alam
§ pengetahuan tentang tumbuh-tumbuhan dan hewan di
sekitarnya
§ pengetahuan tentang tubuh manusia, pengetahuan tentang sifat dan tingkah
laku sesama manusia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar