Rabu, 27 Maret 2013

PERILAKU KONSUMEN



PERILAKU KONSUMEN

3. Perilaku Konsumen
1.  Pengeretian Konsumen
Pengertian Konsumen

Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan

Konsumsi, dari bahasa Belanda consumptie, ialah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan daya guna suatu benda, baik berupa barang maupun jasa, untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan secara langsung. Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Jika tujuan pembelian produk tersebut untuk dijual kembali (Jawa: kulakan), maka dia disebut pengecer atau distributor. Pada masa sekarang ini bukan suatu rahasia lagi bahwa sebenarnya konsumen adalah raja sebenarnya, oleh karena itu produsen yang memiliki prinsip holistic marketing sudah seharusnya memperhatikan semua yang menjadi hak-hak konsumen


2.  Pendekatan Perilaku Konsumen
Pendekatan perilaku konsumen terbagi menjadi dua macam, yaitu :
A. Pendekatan Konsumen Kardinal
Pendekatan konsumen Kardinal adalah daya guna dapat diukur dengan satuan uang atau utilitas, dan tinggi rendahnya nilai atau daya guna tergantung kepada subyek yang menilai. Pendekatan ini juga mengandung anggapan bahwa semakin berguna suatu barang bagi seseorang, maka akan semakin diminati.Pendekatan kardinal biasa disebut sebagai Daya guna marginal .
Pada pendekatan Kardinal terdapat beberapa asumsi yang dapat digunakan untuk menunjukan bahwa tingkat konsumennya,yaitu :
1.Konsumen Rasional, konsumen bertujuan memaksimalkan kepuasannya dengan batasan pendapatannya.
      2.Diminshing marginal utility, tambahan utilitas yang diperoleh konsumen makin menurun dengan bertambahnya konsumsi dari komoditas tersebut
3.Pendapatan konsumen tetap
4.Uang mempunyai nilai subyektif yang tetap
B. Pendekatan Konsumen Oridinal
Pendekatan konsumen Ordinal adalah pendekatan yang daya guna suatu barang tidak perlu diukur, cukup untuk diketahui dan konsumen mampu membuat urutan tinggi rendahnya daya guna yang diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok barang.
Dalam teori perilaku konsumen dengan pendekatan ordinal asumsi dasar seorang konsumen adalah :
1.Konsumen rasional, mempunyai skala preferensi dan mampu merangking kebutuhan yang dimilikinya
2.Kepuasan konsumen dapat diurutkan, ordering
3.Konsumen lebih menyukai yang lebih banyak dibandingkan lebih sedikit, artinya semakin banyak barang yang dikonsumsi menunjukkan semakin tingginya tingkat kepuasan yang dimilikinya.
Kelemahan pendekatan konsumen ordinal yaitu terletak pada anggapan yang digunakan bahwa kepuasan konsumen dari mengkonsumsi suatu barang dapat diukur dari satu kepuasan.Pada umunya kenyataan pengukuran semacam ini sulit untuk dilakukan karena tidak flexible dan jarang dilakukan.
3.   Definisi Elastisitas dan Macam-macam Besaran Elastisitas
Elastisitas merupakan salah satu konsep penting untuk memahami beragam permasalahan di bidang ekonomi.Elastisitas dapat mengukur seberapa besar perubahan suatu variabel terhadap perubahan variabel lain. Sebagai contoh, elastisitas Y terhadap X mengukur berapa persen perubahan Y karena perubahan X sebesar 1 persen. Elastisitas Y terhadap X= % perubahan Y / % perubahan X Untuk memudahkan pemahaman terhadap konsep tersebut, berikut ini akan dibahas berbagai jenis elastisitas.

Berikut ini adalah macam – macam besaran elastisitas yaitu :

a) Elastisiats permintaan

Elastisitas permintaan ditunjukan dalam bentuk prosentase petunjuk permintaan perubahaan atau kuantitasyang diminta sebagai akibat dari sat u persen perubahan harga.
Berikut ini adalah rumus Perhitungan koefisien elastisitas permintaan dengan menggunakan metode mid point adalah sebagai berikut:
Ed = % perubahan kuantitas diminta / % perubahanharga,
atau
Keterangan:
ED = Elastisitas permintaan
Q2 = Kuantitas permintaan setelah perubahan
Q1 = Kuantitas ermintaan awal
P2 = Hargas etelah perubahan
P1 = Harga awal

Terdapat pula jenis – jenis elastisitas permintaan yaitu :

a. Permintaan tidak elastis sempurna : elastisitas = 0. Perubahan harga tidak mempengaruhi jumlah yang diminta. Dengan demikian, kurvanya berbentuk vertikal. Kurva berbentuk vertikal iniberarti bahwa berapapun harga yang ditawarkan, kuantitas barang/jasa tetap tidak berubah.
b. Permintaan tidak elastis : elastisitas < 1. Prosentase perubahan kuantitas permintaan < dari prosentase perubahan harga. Contoh permintaan tidak elastis ini dapat dilihat diantaranya pada produk kebutuhan.
c. Permintaan uniter elastis : elastisitas = 1. Prosentase perubahan kuantitas permintaan = prosentase perubahan harga. Contoh produk yang elastisitasnya uniter tidak dapat disebutkan secara spesifik.
d. Permintaan elastis : elastisitas > 1. Prosentase perubahan kuantitas permintaan > prosentase perubahan harga. Ini sering terjadi pada produk yang mudah dicari substitusinya.
e. Permintaan elastis sempurna : elastisitas tak terhingga. Dimana pada suatu harga tertentu pasar sanggup membeli semua barang yang ada di pasar. Namun, kenaikan harga sedikit saja akan menjatuhkan permintaan menjadi 0. Dengan demikian, kurvanya berbentuk horisontal.

Adapun factor utaman yang menentukan elastisitas permintaan yaitu :

a. Produk substitusi.artinya semakin banyak produk pengganti (substitusi), permintaan akan semakin elastis.
b. Prosentase pendapatan yang dibelanjakan.artinya semakin tinggi bagian pendapatan yangdigunakan untuk membelanjakan produk tersebut, maka permintaan semakin elastis.
c. Produkmewahversuskebutuhan.artinya Permintaan akan produk kebutuhan cenderung tidak elastis, dimana konsumen sangat membutuhkan produk tersebut dan mungkin sulit mencari substitusinya.
d. Jangka waktu permintaan dianalisis.artinya Semakin lama jangka waktu permintaan dianalisis, semakin elastis permintaan akan suatu produk. Dalam jangka pendek, kenaikan harga yang terjadi di pasar mungkin belum disadari oleh konsumen, sehingga mereka tetap membeli produk yang biasa dikonsumsi.

b) Elastisitas permintaan dan total penerimaan
Elastisitas permintaan mempengaruhi total penerimaan yang diterima oleh penjual ataupun produsen.elastisitas nya,yaitu :

a. Permintaan tidak elastis sempurna (= 0), perubahan harga tidak mempengaruhi kuantitas yang diminta atas barang.
b. Permintaan tidak elastis (< 1), prosentase perubahan kuantitas yang diminta < dari prosentase perubahan harga.
c. Permintaan uniter elastis (= 1), prosentase perubahan kuantitas = prosentase perubahan harga.
d. Permintaan elastis (> 1), prosentase perubahan kuantitas yang diminta > dari prosentase perubahan harga.
e. Permintaan elastis sempurna (tak terhingga), kenaikan harga akan menyebabkan permintaan turun jadi 0.

c) Elastisitas penerimaan
Elastisitas ini hamper sama dengan elastisitas permintaan dan total penerimaan. Elastisitas permintaan pendapatan (elastisitas pendapatan) mengukur bagaimana kuantitas permintaan merespon terhadap perubahan pendapatan pembeli.

d) Elastisitas silang

Elastisitas permintaan silang mengukur bagaimana perubahan kuantitas yang diminta atas sebuah produk mempengaruhi harga produk lainnya.

Elastisitassilangberhubungandengankarakteristikkeduaproduk,yaitu:
1.Produksubstitusi.Elastisitas permintaan silang adalah positif, dimana kenaikan harga produk A akan menaikkan permintaan atas produk B.
2.Produkkomplementer.Elastisitas permintaan silang adalah negatif , dimana kenaikan harga produk A akan menurunkan permintaan produk B, vice versa.

e) Elastisitas Penawaran
Elastisitas harga penawaran mengukur seberapa banyak penawaran barang dan jasa berubah ketika harganya berubah. Elastistas harga ditunjukkan dalam bentuk prosentase perubahan atas kuantitas yang ditawarkan sebagai akibat dari satu persen perubahanharga.Model perhitungannya ialah Sbb:
Es=%perubahankuantitaspenawaran/%perubahanharga,
atau
Keterangan :
ES=Elastisitaspenawaran
Q2=Kuantitaspenawaransetelahperubahan
Q1=Kuantitaspenawaranawal
P2=Hargasetelahperubahan
P1=Hargaawal

Terdapatjugajenis-jenisnya:
a. Penawaran tidak elastis sempurna : elastisitas = 0.
b. Penawaran tidak elastis : elastisitas < 1.
c. Penawaran uniter elastis : elastisitas = 1.
d. Penawaran elastis : elastisitas > 1.
e. Penawaran elastis sempurna : elastisitas tak terhingga.

Contoh soal Elastisitas Permintaan :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTNHPnijNbsuB6T69pFOEzejKoUkVgIfL08jwH8RaCCm4NXZLo6u6bVQQJYue7utfeiSV2RNFrNcFgfYB1IcN2FvEJQWbEMZkEXm3y3cmfltLBf3YxJEeHHsOLmFZpgo3LBrXmNGLzK5tZ/s1600/1-29-2013+1-22-53+AM.png
Keterangan:

ΔQ       : perubahan jumlah permintaan
ΔP       : perubahan harga barang
P          : harga mula-mula
Q         : jumlah permintaan mula-mula
Ed       : elastisitas permintaan

Soal:

Pada saat harga Rp400,00 jumlah barang yang diminta 30 unit, kemudian harga turun menjadi Rp360,00 jumlah barang yang diminta 60 unit. Hitunglah besar koefisien elastisitasnya!

Jawab:

Ed =30/40 x 400/30                atau                %Q= %Q=30/30 x100% = 10%
Ed=400/40                                                      %P= 40/400x100%= 10%
Ed = 10 (elastis)                      Jadi, d= 100%/10% = 10 (elastis)
Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar